Saturday, January 15, 2011

SKL BHS INDO SMA IPS

NO.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

INDIKATOR

1.

Membaca

Memahami secara kritis berbagai jenis wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks pidato, berbagai jenis paragraf (naratif, deskripsif, argumentatif, persuasif, dan eksposisi), serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, cerpen, drama, novel, biografi, karya sastra berbagai angkatan, dan sastra Melayu Klasik.

Menentukan unsur-unsur paragraf suatu artikel.

Menentukan isi paragraf biografi.

Menentukan isi paragraf, simpulan paragraf, dan arti istilah/kata dalam paragraf.

Menentukan opini dalam tajuk rencana.

Menentukan isi dan simpulan grafik, diagram, atau tabel.

Menentukan unsur intrinsik dan isi hikayat sastra Melayu Klasik.

Menentukan unsur intrinsik cerpen/novel.

Menentukan masalah dan amanat dalam drama.

Menentukan maksud gurindam.

Menentukan unsur intrinsik puisi.

Menentukan isi kutipan esai.

2.

Menulis

Menulis, menyunting dan menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks naratif, deskriptif, eksposisi, argumentatif, teks pidato, artikel/esai, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan bebagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, novel, kritik, dan esai dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, ketepatan struktur, ejaan, pilihan kata, dan penggunaan bahasa

Melengkapi paragraf dengan kata penghubung.

Menentukan kata serapan untuk melengkapi paragraf.

Melengkapi paragraf dengan kata baku.

Melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan.

Melengkapi paragraf dengan kalimat deskripsi.

Melengkapi paragraf deskripsi dengan frasa.

Melengkapi paragaf analogi dengan simpulan.

Menentukan simpulan generalisasi.

Melengkapi paragraf sebab-akibat.

Melengkapi silogisme dengan kalimat yang tepat.

Melengkapi paragraf narasi.

Menyusun paragraf padu.

Melengkapi teks pidato dengan kalimat persuasif.

Menentukan kalimat dalam latar belakang karya tulis.

Memperbaiki struktur kalimat yang salah.

Menentukan kalimat yang tepat dalam karya tulis.

Menentukan penulisan judul karya tulis yang tepat.

Menentukan kalimat yang sesuai dengan konteks surat (isi dan bagian/struktur) dan penulisan surat lamaran pekerjaan.

Menentukan kalimat resensi dan alasannya.

Melengkapi puisi dengan larik yang bermajas.

Melengkapi dialog teks drama.

Menentukan kalimat kritik sastra.

Menyusun kalimat dalam surat resmi (surat undangan).

Melengkapi paragraf dengan peribahasa.

Melengkapi paragraf esai sastra.

SKL BHS INDO SMP

NO.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

INDIKATOR

1.

Membaca

Membaca dan memahami berbagai ragam wacana tulis (artikel, berita, opini/tajuk, tabel, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, novel, dan drama.

Menentukan gagasan utama.

Menentukan kalimat utama.

Menentukan kritik terhadap isi bacaan.

Menentukan persamaan isi berita.

Menentukan perbedaan penyajian berita.

Menentukan kalimat fakta dalam paragraf.

Menentukan dua kalimat pendapat pada paragraf .

Menentukan simpulan isi paragraf.

Menentukan gagasan utama tajuk.

Menentukan kalimat fakta dalam tajuk.

Menentukan keberpihakan penulis tajuk.

Menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi bagan.

Menentukan simpulan isi grafik/tabel/bagan/denah/peta.

Menentukan pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam tabel.

Menentukan perjalanan yang paling efektif berdasarkan peta/denah.

Menentukan tema puisi.

Menentukan suasana yang tergambar pada puisi.

Menentukan citraan dalam puisi.

Menentukan misi/tujuan puisi.

Menentukan bukti perwatakan tokoh dalam penggalan cerpen.

Menentukan bukti latar (waktu, tempat, suasana) dalam penggalan cerpen.

Menentukan sudut pandang pengarang dalam penggalan cerpen.

Menentukan perbedaan tema atau sudut pandang dalam penggalan novel.

Menentukan latar (waktu, tempat) dalam kutipan drama.

Menentukan amanat dalam kutipan drama.

2.

Menulis

Menulis karangan nonsastra dengan menggunakan kosakata yang bervariasi dan efektif dalam bentuk buku harian, surat resmi, surat pribadi, pesan singkat, laporan, petunjuk, rangkuman, slogan dan poster, iklan baris, teks pidato, karya ilmiah, dan menyunting serta menulis karya sastra puisi dan drama.

Menentukan kalimat dalam buku harian sesuai dengan ilustrasi.

Melengkapi pesan.

Menentukan isi pesan singkat sesuai dengan ilustrasi.

Menyusun deretan kalimat menjadi paragraf yang padu.

Melengkapi bagian surat pribadi yang rumpang.

Melengkapi bagian surat resmi yang rumpang.

Memperbaiki bagian surat resmi yang tidak tepat.

Menentukan rangkuman bacaan.

Menentukan slogan yang sesuai dengan ilustrasi.

Melengkapi kalimat rumpang dalam petunjuk melakukan sesuatu.

Menyusun deretan kalimat petunjuk melakukan sesuatu yang disusun secara acak.

Menentukan bagian-bagian dalam teks pidato.

Melengkapi teks pidato yang rumpang.

Menentukan rumusan masalah karya ilmiah berdasarkan tema.

Menentukan latar belakang suatu karya ilmiah berdasarkan identifikasi masalah.

Menentukan penulisan daftar pustaka.

Memperbaiki kalimat tidak efektif dalam paragraf.

Memperbaiki pilihan kata yang salah dalam paragraf.

Memperbaiki penulisan huruf.

Melengkapi pantun yang rumpang.

Melengkapi puisi dengan larik bermajas.

Menentukan puisi yang sesuai dengan ilustrasi.

Melengkapi kutipan dialog drama yang rumpang.

WS RENDRA

Rendra (Willibrordus Surendra Bawana Rendra), lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak". Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada bulan Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah.

Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat.

Ia pertama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun 60-an dan tahun 70-an.

"Kaki Palsu" adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia di SMP, dan “Orang-Orang di Tikungan Jalan” adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan 60-an, atau Angkatan 70-an. Dari karya-karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri.

Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan India.

Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo Festival (1995).

kumpulan sajak WS Rendra

KANGEN

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku

menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

kau tak akan mengerti segala lukaku

kerna luka telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

Apabila aku dalam kangen dan sepi

itulah berarti

aku tungku tanpa api.

KENANGAN DAN KESEPIAN

Rumah tua

dan pagar batu.

Langit di desa

sawah dan bambu.

Berkenalan dengan sepi

pada kejemuan disandarkan dirinya.

Jalanan berdebu tak berhati

lewat nasib menatapnya.

Cinta yang datang

burung tak tergenggam.

Batang baja waktu lengang

dari belakang menikam.

Rumah tua

dan pagar batu.

Kenangan lama

dan sepi yang syahdu

(diambil dari buku : EMPAT KUMPULAN SAJAK, karya RENDRA, penerbit Pustaka Jaya, cetakan kedelapan, tahun 2003)



Sanggar Sastra dan Bahasa

(SASABA)

SMPN 02 CIPONGKOR