Wednesday, February 25, 2009

Antara Pengabdian, Tanggungjawab dan Kesejahteraan




Pengabdian adalah proses, cara, perbuatan untuk berbakti. Pengabdian identik dilakukan oleh seorang abdi atau bawahan kepada atasan secara tulus dan tanpa pamrih. Itulah mungkin salah satu gambaran dedikasi para guru bantu honor. Dengan semangat pengabdian pada Negara yang dicintainya menjadikan mereka salah satu ujung tombak bangsa dalam mewujudkan cita-cita luhur yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Guru honor sebagai salah satu komponen yang langsung berhubungan dengan objek pendidikan atau siswa, jadi bisa dikatakan cukup berat tanggungjawabnya. Para guru honor harus semaksimal mungkin mengeksplorasi kemampuannya untuk mengimplementasikan program-program pemerintah yang sekarang sedang berusaha meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Beban mengajar yang secara kuantitas meningkat merupakan konseksuensi dari beberapa kebijaksaan pemerintah yang harus dilakukan dengn penuh tanggungjawab.
Akan tetapi dengan tanggungjawab yang sedemikian besar sangat berbanding terbalik dengan hasil jerih payah yang dapat mereka nikmati bila disejajarkan dengan rekan sesama pengajar ”berpelat merah” yang notabene mempunyai tanggung jawab yang hampir sama. Hasil honor mengajar mereka dari mengajar sebulan mungkin hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka selama 1-2 minggu lamanya. Belum lagi tambah biaya berobat bilamana suatu saat mereka jatuh sakit.
Akan tetapi dengan semangat pengabdian yang tulus, kita berharap semuan keadan itu bukan menjadikan suatu kendala atau hambatan. Tapi jadikan semua itu menjadi suatu tantangan yang harus di taklukkan. Sesuai dengan hakekat pengabadian para guru honor, cita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil jangan sampai dijadikan titik klimak alur pengabdian mereka pada dunia pendidikan. Tetapi jadikan cita-cita itu sebagai spirit dan motivasi tujuan luhur sebenarnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Hendaknya guru honor cepat tanggap akan perubahan sekarang dan peka terhadap kemungkinan perubahan masa nanti dan selalu mempunyai kemauan untuk belajar untuk meningkatkan kemampuan dan senantiasa diiringi ketekunan mengasah diri untuk meningkatkan kualitas profesinya sebagai salah satu ujung tombak dunia pendidikan Indonesia.
Walau dengan jaminan kesejahteraan yang minim hendaknya guru honor selalu berpegang teguh terhadap hakekatnya sebagai pengajar terhadap tujuan dan dedikasinya terhadap dunia pendidikan. Guru honor harus belajar bersikap kreatif, inovatif sehingga dalam melakukan perannya sebagai sarana tranformasi ilmu, para anak didik dapat benar-benar mendapt ilmu yang benar-benar baik, benar dan betul sehingga pada akhirnya anak didik dapat mengimimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan segala keterbatasan para guru honor selalu berharap untuk dapat menjadi salah satu pembimbing para generasi calon pembangun negeri dengan tidak lupa selalu bermimpi, seandainya para gunur honor ygndengan dedikasi yang tinggi telah berpuluh-puluh tahun mengabdi dapat tersenyum bahagia setelah ada harapn jaminan hari tua mereka. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghagai jasa-jasa para pahlawannya. Walaupun itu adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

No comments: